Fill The Blank, Please

Jumat, 30 Maret 2012

Cinta

SELAMAT JALAN VALENTINE SELAMAT JALAN CINTA
  Tidak seperti Selasa pagi biasanya, hari ini aku membolos sekolah untuk membersihkan makam kedua orang tuaku beserta makam kakak dan pacarku di masa lalu. Mereka berempat meninggal di tanggal dan bulan yang sama dengan tahun yang berbeda.
  Kubuka handphoneku, Selasa, 14 Februari –ziarah ke makam orang-orang tercinta- begitulah tulisan di layar. Ku buka garasi dan mengeluarkan vario putihku. Setelah ku bereskan rumah, aku segera bergegas berangkat. Dua puluh menit perjalanan aku sampai di gerbang sekolah. Segera ku berikan sebuah surat yang telah ku tulis tadi malam kepada guru piket. Beberapa menit kami mengobrol, guru itu tampaknya mengerti dengan kondisiku. Ia sempat memberiku ucapan selamat ulang tahun agar aku sedikit gembira melewati hari ini.
  Aku menuju ke halaman parkir sekolah, tampak segerombolan murid yang hendak membolos, area parkir di sekolah kami terletak di halaman belakang sekolah, sehingga mudah bagi mereka yang ingin membolos. Kunyalakan motorku dan segera pergi dari area parkir.
  Teriknya matahari pagi membakar semangatku, segera aku tancap gas menuju ke pemakaman orang tuaku. Begitu sampai di sana, aku mencabut rumput-rumput yang tumbuh di sekitar kedua makam itu. Setelah bersih, segera ku membaca doa untuk kedua orangtuaku. Tanpa ku sadari air mataku berlinang. Ku teringat kejadian dua tahun silam.
  Lima hari sebelum tanggal 14 Februari Papa berjanji mengajakku berlibur untuk merayakan hari valentine. Valentine sebelumnya selalu dirayakan papa berdua dengan mama, namun karena mama telah dipanggil oleh Allah SWT setahun silam, valentine kali ini papa merayakannya bersamaku. Tapi hal yang tidak pernah di duga terjadi. Sore hari di kantor papa mendadak terkena serangan jantung. Selama papa di rawat di rumah sakit, aku yang mengurusnya. Tepat di hari valentine keadaannya membaik, bahkan ia bersenda gurau denganku, papa juga mengucapkan selamat ulang tahun dan mencium ke dua pipiku. Namun ajal datang menjemput papa sesaat setelah itu. Nafasnya terasa berat hingga ia menaik-naikkan dadanya. Aku hanya dapat menangis saat suster mencoba menolongnya. Namun Allah terlalu sayang pada papa sehingga Ia memanggilnya untuk kembali ke sisiNya.
  Ku seka air mataku yang membasahi kedua pipiku. Segera ku bangkit dan menaiki motorku. “waktunya membersihkan makam kakak dan temannya yang juga pacarku di masa lalu.” Pikirku. Ku tarik gas sekencang-kencangnya, namun tiba-tiba aku teringat saat kakak dan Kak Vino menasehatiku untuk tidak ngebut. Segera ku lepas gas agar kecepatan berkurang. Air mataku menetes begitu sampai di depan kedua makam orang yang sangat aku sayangi. Ku bersihkan kedua makam yang berdampingan itu. Ku bacakan doa untuk keduanya. 
  Kusentuh nisan kakakku dan Kak Vino, pacarku. Aku teringat setahun yang lalu, aku duduk di boncengan kakakku mengikuti motor Kak vino yang bergerak cepat. Pagi itu kami akan merayakan hari ulang tahunku yang bertepatan juga dengan hari valentine di sebuah puncak. Namun Allah melarang kami dengan cara yang naas. Ketika motor kakak dan kak Vino hendak mendahului sebuah truk di sebuah tikungan, datanglah sebuah truk dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi dan tabrakanpun tak dapat di hindari.
  Hanya aku satu-satunya korban yang selamat meskipun aku harus kehilangan salah satu ginjalku. Setelah itu, aku tak pernah lagi ingin merayakan hari ulang tahunku maupun hari valentine. Meskipun kali ini adalah ulang tahunku yang ke 17 atau lebih terkenal dengan sebutan sweet seventeen, but I don’t want to celebrate it.
  Ku seka kembali air mataku dan bangkit untuk meninggalkan kedua makam itu. Kuberikan sebuah senyum semangat untuk keduanya dan bergegas pergi. Hari ini aku berencana untuk mengatamkan Al-Quran dari awal hingga selesai untuk menghabiskan hari ini dan agar aku tak lagi bersedih untuk setiap tanggal 14 February yang telah ku lalui dengan penuh duka cita.


0 komentar:


WON-DER-FULL. Diberdayakan oleh Blogger.